Maos

Mengenal Paramasastra dalam “Kaluwihaning Aksara” Gubahan Ronggowarsito

Mengenal Paramasastra dalam “Kaluwihaning Aksara” Gubahan Ronggowarsito

Secara leterlek, Paramasastra berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu: Parama dan Sastra atau Shaastra. Kata Parama berarti tertinggi, terbaik, terunggul, atau Keutamaan. Adapun Sastra atau Shaastra dibangun dari dua suku kata, yaitu Shaas yang berarti memberikan petunjuk, ajaran, pedoman, atau instruksi; sedangkan Tra merupakan alat atau sarana untuk menuju tujuan tersebut. Dengan demikian, Paramasastra merupakan sarana pemberian petunjuk kepada yang utama. Lebih spesifik, kita akan coba mencari tahu apa dan bagaimana Paramasastra itu. Komunitas Sastra Lestari yang bermukim secara digital di sastra.org mengidentifikasi keberadaan tiga penyusun Paramasastra, yaitu: Paramasastra Jawa gubahan R. Ng. Ronggowarsito yang disalin oleh Padmasusastra…
Read More
Sedulur Papat Kalima Pancer

Sedulur Papat Kalima Pancer

๐˜ˆ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฌ๐˜ด๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ธ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ต๐˜ฆ๐˜จ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ข๐˜บ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ข ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข,๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ช๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฉ,๐˜ซ๐˜ช๐˜ฎ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฏ,๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช,๐˜ฎ๐˜ช๐˜ธ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜จ๐˜ข๐˜ธ๐˜ฆ ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข,๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ฏ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ธ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ต,๐˜จ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ช๐˜ณ๐˜ต๐˜ข,๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ธ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ช,๐˜ต๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฌ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ช๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข. ๐˜ˆ๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ช๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜จ๐˜ข ๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ,๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต๐˜ข ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ช๐˜ต,๐˜ต๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ด ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜บ๐˜ข,๐˜ซ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช,๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข-๐˜จ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜ข ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ,๐˜ซ๐˜ถ๐˜จ๐˜ข ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ข๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ถ๐˜ณ๐˜ถ๐˜ฌ,๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ-๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜ต,๐˜ข๐˜ฑ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜จ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ช๐˜ณ,๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ถ๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ซ๐˜ข๐˜ถ๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ช๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ค๐˜ข๐˜ณ ๐˜ด๐˜ข๐˜บ๐˜ข,๐˜ด๐˜ฆ๐˜จ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ข๐˜บ๐˜ข ๐˜ด๐˜ช๐˜ณ๐˜ฏ๐˜ข. Kidung Rumekso ing Wengi Siang hari berganti malam. Gelap menggeser terang. Dari hiruk menjadi sunyi. Pada remang-remang momen pergantian waktu magrib, sosok Sanekala dihadirkan.…
Read More
Imaji Kayu Manis

Imaji Kayu Manis

Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis. Marilah kita memuaskan syahwat hingga pagi, bersama menikmati kasih. Kitab Amsal 7 : 17-18 Kayu manis, di abad pertengahan dan awal abad ekplorasi bukanlah sekadar bumbu. Bersama rempah lainnya, semisal jahe, buah pala, lada, cendana, hadir melampaui imaji paling liar dan absurd manusia. Pemaknaan berlebihan akan khasiat dan fungsinya menjadikan rempah-rempah adalah barang mewah di dunia Barat, tepatnya eropa dan mediterania. Tentu saja, rempah menjadi bagian gaya hidup elit, yang dikukuhkan dengan sastra dan literasi yang berkembang di sana. Tak kurang dari Kitab Amsal di atas, karya-karya St Afustin, Clement of…
Read More
Mengajar Sejarah

Mengajar Sejarah

Ada masa dimana cita-cita demikian murni. Dorongan kuat dalam diri, tanpa polusi dari kisah sukses para CEO start-up. Itu di masa saya SMP. Tentu saja cita-cita ini bermula dari inspirasi, yang mengalir bersama mata pelajaran di sekolah yang saya jalani. Cita-cita itu begitu sederhana, "menjadi guru sejarah". Bermain, mengenali lingkungan sekitar, mengenal dongeng dan kisah-kisah wayang, maupun cerita sastra dan lakon khas daerah adalah yang saya lakoni di Sekolah Dasar. Jarang sekali ada PR, atau beban belajar yang berlebihan. Semuanya adalah perihal bermain dan mendengarkan dongeng. Setiap anak terlahir fitrah. Itu adalah rumusan baku. Salah satu manifestasi โ€œfitrahโ€ itu adalah…
Read More
Syair Perahu, Sebuah Risalah Tempat Berpindah

Syair Perahu, Sebuah Risalah Tempat Berpindah

Berbicara tentang Syekh Hamzah Fansuri, Syair Perahu merupakan salah satu karyanya yang cukup populer pada milenium ketiga ini. Tiga bait pertamanya sempat didendangkan oleh Rafli Kande, penyair kenamaan Aceh. Dia mendendangkan Syair Perahu torehan Syekh Hamzah Fansuri dalam album Ainal Mardhiah yang dirilisnya pada tahun 2003 silam. Di tingkat akar-rumput, syair ini banyak dilantunkan oleh masyarakat, termasuk para pemuda. Tengoklah syair ini di Youtube, maka kita bisa mendapati banyak video para anak dan remaja yang melantunkan guratan Hamzah Fansuri ini. Umumnya, mereka melantunkannya sebagai bagian dari tugas sekolah. Secara lengkap, Syair Perahu memiliki 42 bait yang masing-masing bait terdiri dari empat…
Read More
Hamzah Fansuri, Sang Bapak Bahasaย Indonesia

Hamzah Fansuri, Sang Bapak Bahasaย Indonesia

Inilah gerangan suatu madah,mengarangkan syair terlalu indah,membetuli jalan tempat berpindah,di sanalah iโ€™tikat โ€˜ diperbetuli sudah Wahai muda, kenali dirimu,ialah perahu tamsil tubuhmu,tiadalah berapa lama hidupmu,ke akhirat jua kekal diammu Hai muda arif-budiman,hasilkan kemudi dengan pedoman,alat perahumu jua kerjakan,itulah jalan membetuli insan. Syair Perahu - Hamzah Fansuri Rasanya, masyarakat Modern Indonesia mampu memahami kata demi kata yang tertera pada syair tersebut. Padahal, tiga bait pertama Syair Perahu tersebut berasal dari Sumatera bagian utara pada abad ke-16, atau sekitar tahun 1500-an. Lalu, bagaimana syair-syair tersebut terasa dekat dengan masyarakat Nusantara hari ini? Demikianlah syair gubahan Hamzah Fansuri tersebut menggema di seluruh Sumatera,…
Read More
Politik dan Kuasa

Politik dan Kuasa

Kuasa dan kekuasaan; itulah inti politik. Karya politik paling klasik sampai termutakhir bicara di kisaran masalah ini. Ada sekian teori dan rumusan cara, struktur, mekanisme kekuasaan dijalankan. Bahkan perdebatan paling awal adalah mencari bentuk seperti apa mestinya kekuasaan diselenggarakan lewat institusi legal yang bernama negara atau polis. Ada yang merumuskan bentuk Teokrasi, Demokrasi, Aristokrasi, Tiran dan aneka bentuk pemerintahan dalam menjalankan kekuasaannya. Hari itu, kisaran tahun 1660 an, tanah Jawa tersaput awan merah membara. Ketakutan dan kengerian merata terpancar di rona-rona rakyat Jawa. Hujan salah musim, bintang berekor tampak terlampau sering muncul di malam hari, abu merapi bertebaran membuat pekat…
Read More