Hamzah Fansuri, Sang Bapak Bahasa Indonesia
Inilah gerangan suatu madah,mengarangkan syair terlalu indah,membetuli jalan tempat berpindah,di sanalah i’tikat ‘ diperbetuli sudah Wahai muda, kenali dirimu,ialah perahu tamsil tubuhmu,tiadalah berapa lama hidupmu,ke akhirat jua kekal diammu Hai muda arif-budiman,hasilkan kemudi dengan pedoman,alat perahumu jua kerjakan,itulah jalan membetuli insan. Syair Perahu - Hamzah Fansuri Rasanya, masyarakat Modern Indonesia mampu memahami kata demi kata yang tertera pada syair tersebut. Padahal, tiga bait pertama Syair Perahu tersebut berasal dari Sumatera bagian utara pada abad ke-16, atau sekitar tahun 1500-an. Lalu, bagaimana syair-syair tersebut terasa dekat dengan masyarakat Nusantara hari ini? Demikianlah syair gubahan Hamzah Fansuri tersebut menggema di seluruh Sumatera,…