Dwi Afrianti

Meraih gelar Magister Humaniora dari Sejarah Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung. Saat ini, sedang menjalani studi doktoral di jurusan Religious Studies - Filsafat Agama UIN SGD Bandung.
1 Posts
Mengenal Paramasastra dalam “Kaluwihaning Aksara” Gubahan Ronggowarsito

Mengenal Paramasastra dalam “Kaluwihaning Aksara” Gubahan Ronggowarsito

Secara leterlek, Paramasastra berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta, yaitu: Parama dan Sastra atau Shaastra. Kata Parama berarti tertinggi, terbaik, terunggul, atau Keutamaan. Adapun Sastra atau Shaastra dibangun dari dua suku kata, yaitu Shaas yang berarti memberikan petunjuk, ajaran, pedoman, atau instruksi; sedangkan Tra merupakan alat atau sarana untuk menuju tujuan tersebut. Dengan demikian, Paramasastra merupakan sarana pemberian petunjuk kepada yang utama. Lebih spesifik, kita akan coba mencari tahu apa dan bagaimana Paramasastra itu. Komunitas Sastra Lestari yang bermukim secara digital di sastra.org mengidentifikasi keberadaan tiga penyusun Paramasastra, yaitu: Paramasastra Jawa gubahan R. Ng. Ronggowarsito yang disalin oleh Padmasusastra…
Read More